Minggu, 25 Maret 2012

08.TUGAS

Organisasi Pendidikan
Jenis-jenis Organisasi
Perkembangan kajian organisasi diawali dari kajian organisasi sebagai organisasi formal, yaitu organisasi yang didesain untuk mencapai tujuan bersama. Perkembangan ini terus berlansung dan berbagai studi keorganisasian terusa dilakukan. Perkembangan inilah pada akhirnya memunculkan organisasi informal sebagai implikasi dari adanya organisasi formal.
a. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah organisasi yang dicirikan oleh struktur orgnaisasi. Keberadaan struktur organisasi menjadi pembeda utama antara organisasi formal dan informal. Struktur dalam organisasi formal dimaksudkan untuk menyediakan penugasan kewajiban dan tanggungjawab kepada personil dan untuk membangun hubungan tertentu diantara orang-orang pada berbagai kedudukan. (Oteng Sutisna,1993:207) sekolah dasar merupakan contoh sebuah organisasi formal.
Struktur dalam organisasi formal memperlihatkan unsur administratif berikut.
1). Kedudukan. Struktur menggambarkan letak/posisi setiap orang dalam organisasi tanpa terkecuali. Kedudukan sekarang dalam struktur organisasi mencerminkan sejumlah kewajban sebagai bagian dari upaya pencapaian tujuan dan hak-hak yang dimiliki secara formal dalam posisi yang didudukinya. Sebagai contoh, kepala sekolah adalah salah satu contoh kedudukan dalam struktur organisasi sekolah. Kedudukan sebagai kepala sekolah ini mencerminkan adanya sejumlah kewajiban yang harus dilakukan pemangku jabatan sebagai pimpinan dan manajer sekolaah, juga memperlihatkan adanya hak-hak yang diterima secara formal manakala seorang menjabat sebagai kepala sekolah.
2). Hierarki Kekuasaan. Struktur digambarkan suatu rangkaian hubungan antara satu orang dengan orang lainnya dalam suatu organisasi. Rangkaian hubungan ini mencerminkan suatu hirarki kekuasaan yang inheren dalam setiap kedudukan. Tanggungjawab merupakan suatu istilah yang melekat dalam setiap kedudukan dan hirarki kekuasaan di dalam organisasi. Adanya hirarki kekuasaan menunjukkan bahwa pencapaian tujuan organisasi dibagi kepada berbagai komponen organisasi dan diimplementasikan secara sinergi melalui hirarki kekuasaan masing-masing yagn dikoordinasikan dan dipimpin oleh manajer puncak. Dalam organisasi persekolahan, hirarki kekuasaan tertinggi adalah kepala sekolah.
3). Kedudukan garis dan staf. Organisasi garis menegaskan struktur pengambilan keputusan, jalan permohonan dan saluran komunikasi resmi untuk melaporkan informasi dan mengeluarkan instruksi, perintah, dan petunjuk pelaksanaan. Kedudukan garis adalah ialah kedudukan yang diserahi kekuasaan administrative umum dalam arus lansung dari tempat paling atas ketempat yang paling bawah. Kedudukan staf mewakili keahlian-keahlian khusus yang diperlukan bagi berfungsinya kedudukan garis tertentu dengan pasti. ( Sutina,1993:208).
b. Organisasi Informal
Interaksi antara orang dalam organisasi formal pasti mengahasilkan sebuah perkembangan hubungan yang tidak saja hubungan struktual, terlebih pada organisasi persekolahan, dimana kekeluargaan menjadi salah satu landasan perilakunya. Perkembangan hubungan dari interaksi orang dalam organisasi ini akan meningkat secara kuat sentimen-sentimen dan komitmen setiap orang, sehingga muncul empati atau simpati satu sama lain. Hubungan inilah yang terus tumbuh selama organisasi formal itu ada yang dinamakan organisasi informal. Hubungan interaksi ini tidak berstruktur sebagaimana struktur organisasi formal.
Walaupun sulit mengidentifikasi keberadaannya secara kasat mata, namun keberadaan organisasi informal ini dapat dilihat dari tiga karakteristik, yaitu norma perilaku, tekaknan untuk menyesuaikan diri, dan kepemimpinan informal (Sutisna,1993:221)
Norma perilaku adalah standar perilaku yang diharapkan menjadi perilaku bersama yang ditetapkan oleh kelompok (orang-orang dalam orgnisasi) dalam sebuah kesepakatan sosial, sehingga sangsinya pun sangsi sosial.
Norma perilaku dalam organisasi informal tidak tertulis sebagaimana organisasi formal, tetapi menjadi kesepakatan bersama diantara orang-orang didalam organisasi.
Tekanana untuk menyesuaikan diri akan muncul apabila seseorang akan bergabung dengan suatu kelompok informal. Menggabungkan diri dengan suatu kelompok tidak sekedar bergabung secara fisik dalam suatu organisasi informal tersebut. Karena itu organisasi informal sering muncul dalam bentuk kelompok-kelompok yang tidak terlalu besar, karena syarat keberterimaan sebagai bagian dari organisasi informal ini tidak hanya keanggotaan dalam organisasi formalnya, tetapi lebih spesifik pada kesamaan antar individu, apakah kesamaan asal daerah, agama, nilai yang dianut, hobi, dan lain sebagainya.
Kepemimpinan informal dalam organisasi informal menjadi salah satu komponen yang kuat mempengaruhi orang-orang dalam organisasi, bahkan memungkinkan melenihi pengaruh pemimpin organisasi formal. Pemimpin informal muncul dari kelompok dan membimbing seta mengarahkan melalui persuasi dan pengaruh. Kepemimpinan dalam organisasi informal sangat kuat mempengaruhi perilaku orang-orang karena inilah kepemimpinan yang sesungguhnya, dimana seseorang dipatuhi bukan karena memiliki jabatan,tetapi ada kelebihan yang secara alamiah mampu mempengaruhi orang lain tanpa paksaan.

                 http://www.google.co.id

07.Tulisan

PERUMPAMAAN TENTANG ORANG KAYA BODOH

"jangan tamak ! kekayaan tidak menjamin hidupmu selamat." Lalu Tuhan menceritakan kisah ini kepada mereka : " ada seseorang petani yang mengahsilkan banyak hasil pertanian. ia berkata dalam hatinya, 'apa yang harus kulakukan ? aku tak punya tempat lagi untuk menyimpan segala barang miliku.'
kemudian ia berkata, 'sekaramg aku tahu apa yang akan ku lakukan aku akan merombak gudang-gudangku dan membangun yang lebih besar lagi, supaya aku bisa meyimpan disitu hasil gandumdan semua kekayaanku yang lain. lalu aku kan berkata pada diriku,'engkau telah menyimpan banyak barang yang baik yang tak akan habis untuk bertahun-tahun lamanya.nikmatilah hidupmu sepuas-puasnya! makan, minum, dan bersuka-rialah.'
Namun Tuhan berkata kepadanya, Hai Kamu, orang bodoh ! Malam ini nkamu akan mati. lalu siapa yang akan mendapatkan semua yang telah kamu simpan itu ? 
Inilah yang akan terjadi pada orang yang punya segala di simpanan bagi dirinya sendiri, namun miskin di hadapan Tuhan

Sumber : by me

Kamis, 22 Maret 2012

07.Tugas

Sejarah organisasi pada negara



Kegiatan persandian dalam pemerintahan telah berlangsung sejak berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dimulai dari Jawatan Tehnik bagian B Kementerian Pertahanan pada masa perjuangan kemerdekaan baik di Jakarta maupun saat pemerintahan RI di Yogyakarta dan Pemerintahan Darurat RI di Bukittinggi, kemudian mendukung kegiatan diplomasi di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI di New Delhi, Den Haag, dan New York. Melalui perintah lisan Menteri Pertahanan tentang perlunya organisasi pelaksana fungsi persandian, maka dibentuk “Dinas Kode” Kementerian Pertahanan pada tanggal 4 April 1946, yang kemudian melembaga menjadi “Djawatan Sandi” dengan Surat Keputusan Menteri Pertahanan nomor 11/MP/1949 pada tanggal 2 September 1949. Dalam konteks lintasan sejarah inilah, tanggal 4 April ditetapkan sebagai Hari Persandian Republik Indonesia.

Melalui SK Presiden RIS nomor 65/1950, pada tanggal 14 Februari 1950, terjadi pemisahan struktur organisasi persandian dari Kementerian Pertahanan, yang berada langsung di bawah Presiden. Pada 22 Februari 1972 menjadi “Lembaga Sandi Negara” dengan Keppres No. 7/1972. Sejalan dengan konsolidasi/penataan struktur kelembagaan Pemerintah, terjadi perubahan landasan hokum Lembaga Sandi Negara, berturut-turut pada 18 Juli 1994 dengan Keppres Nomor 54/1994, pada 7 Juli 1999 dengan Keppres Nomor 77/1999, dan terakhir dengan Keppres Nomor 103/2001. 

Lembaga Sandi Negara sudah mengalami 6 (enam) masa kepemimpinan, dimulai dari Mayor Jenderal TNI Dr. Roebiono Kertopati dari tahun 1946-1984, diikuti kepemimpinan Laksamana Muda TNI Soebardo dari tahun 1986-1998, selanjutnya oleh Laksamana Muda TNI B.O. Hutagalung dari tahun 1998-2002, lalu Mayor Jenderal TNI Nachrowi Ramli, S.E. dari tahun 2004-2008, kemudian dari tahun 2009-2011 dibawah kepemimpinan Mayor Jenderal TNI Wirjono Budiharso, S.IP, dan sekarang dipimpin oleh Drs. Djoko Setiadi, M.Si.

                http://www.google.co.id

Rabu, 21 Maret 2012

06.tugas

Desain Organisasi Formal dan Informal Pengertian Desain Organisasi
Istilah organisasi berasal dari kata organon/bahasa yunani. Yang berarti alat, tools. Desain organisasi (organizational design) merupakan proses memilih dan mengimplementasikan struktur yang terbaik untuk mengelola sumber-sumber untuk mencapai tujuan. Sasaran desain organisasi adalah menggunakan struktur yang memberikan fasilitas pengimplementasian strategi. Desain organisasi dapat juga dinyatakan sebagi proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh manajer untuk memilih struktur organisasi yang sesuai dengan strategi untuk organisasi dan lingkungan tempat anggota organisasi melaksanakan strategi tersebut. Desain organisasi menuntut manajer untuk melihat secara 
bersamaan ke dalam organisasi dan ke luar organisasi. Ada empat bagian untuk membangun desain organisasi, yaitu pembagian kerja, departementalisasi, hirarki dan koordinasi. Dalam pengembangan desain organisasi ada dua hal yang penting; pertama perubahan stratgei dan lingkungan berlangsung dengan berlalunya waktu, desain organisasi merupakan proses yang berkelanjutan. Kedua, perubahan dalam struktur termasuk mencoba dan kemungkinan berbuat salah dalam rangka mensyusun desain organisasi. Manajer hendaknya memandang desain organisasi sebagai pemecahan masalah dan mengikuti tujuan organisasi dengan gaya situasional atau kontingensi,yaitu struktur yang ada didesain untuk menyesuaikan keadaan organisasi atau sub unitnya yang unik.
1. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
Salah satu bagian penting organisasi adalah pengelompokkan informal dan hubungan-hubungan pribadi yang dapat lebih berpengaruh dibanding dengan hubungan formal seperti yang ditunjukkan bagan organisasi.
Argiyris mengemukakan empat bidang utama dimana bidang organisasi formal dan informal berbeda :
1. Hubungan-hubungan antar pribadi. Hubungan-hubungan antar pribadi didalam organisasi formal digambarkan jelas, sedangkan dalam organisasi informal tergantung pada kebutuhan-kebutuhan mereka.
2. Kepemimpinan. Para pemimpin dirancang dan ditentukan dalam formal serta muncul dan dipilih dalam informal.
3. Pengendalian perilaku. Organisasi formal mengendalikan perilaku karyawan melalui penghargaan dan hukuman, sedangkan kelompok informal mengendalikan para anggota dengan pemenuhan kebutuhan.
4. Ketergantungan. Karena kapasitas pemimpin formal terletak pada penghargaan dan hukuman, bawahan-bawahan lebih tergantung dari pada para anggota suatu kelompok informal.
Walaupun ada perbedaan tersebut adalah suatu kesalahan bila menganggap kelompok formal dan informal sebagai dua kesatuan organisasi yang terpisah. Keduanya hidup bersama dan tidak dapat dipisahkan setiap organisasi formal selalu mempunyai organisasi informal dan setiap organisasi informal brkembang dalam berbagai tinkatan formal.





Sumber :http://mohamadkemaludin.wordpress.com 
             http://www.google.co.id

05.Tugas

Keterhubungan manajemen dan organisasi

Dari pengertian organisasi diatas sudah jelas organisasi itu apa, lalu apa hungannya dengan manajemen. Manajemen sendiri berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Hubungannya manajemen dan organisasi itu seperti makan dan minum artinya tidak akan sempurna suatu organisasi tanpa adanya manajemen yang baik dan terstruktur. Segala sesuatu yang ada didunia ini perlu pengaturan dari hal kecil maupun hal yang sangat kompleks. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. 





Sumber : http://kurodiamond.blogspot.com/2011/10/pentingnya-organisasi-dan-metode.html

             

Senin, 19 Maret 2012

006. Tulisan

GAUL AlAMIAH

MUNTAH JANGAN "DIGANJAL" MINUM

   Secara medis, muntah bisa di bilang sebagai keluarnya isi perut sesorang melalui mulut dan terkadang lewat hidung. penyebab muntah bisa bermacam-macam, mulai dari keracunan sampe tekanan INTRACRANIAL yang meningkat, atau juga penyakit yang serius, bisa jadi juga tkarena efek samping dari obat yang di konsumsi.
   Sementara mual adalah perasaan seseorang yang mau muntah, biasanya saat seseorang yang akhirnya mntah, di sarankan minum, biar nggak terjadi dehidrasi. Butuh cairan untuk mengganti cairan yang udah keluar. bener sih, cuma sebaliknya cairan yang masuk jangan terlalu banyak karena bisa jadi pemicu mauntah yang lebih banyak lagi.
  Kalo mulut berasa enggak enak sehabis muntah, coba berkumur atau minum sedikit air. minum pelan-pelan dan sedikit-sedikit setelah muntah sampe rasa mualnya berkurang. kalo emang harus minum, hindari minuman yang mengandung kafein, susu, atau cairan berlemak, minuman manis malah memperburuk diare.
selain itu, orang yang habis muntah juga harus menahan diri enggak makan makanan asam, peads, dan berlemak. Makanan yang baik berkonsumsi misalnya, biscuit, roti kering, pisang, atau kentang dalam jumlah sedikit dan makannya pelan-pelan.
  Umumnya, anak-anak dan orang tua yang berisiko mengalami dehidrasi sehabis muntah. tanda-tanda dehidrasinya :
                     1. Mulut kering
                     2. detak jantung cepat
                     3. mata cekung
                     4. Kepala pusing dan lesu
Sejauh ini banyak orang beranggapan muntah bukan kondisi yang membahayakan, mungkin ada benarnya, tapi kalau muntah sampai berulang-ulang dan di sertai sakit kepala atau perut di bagian bawah bahkan sampe pingsan, ga boleh nggak harus ke dokter



Sumber : by me

Rabu, 14 Maret 2012

04. TUGAS

 Desain Organisasi Formal dan Informal



1. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.

2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.

Salah satu bagian penting organisasi adalah pengelompokkan informal dan hubungan-hubungan pribadi yang dapat lebih berpengaruh dibanding dengan hubungan formal seperti yang ditunjukkan bagan organisasi.
Argiyris mengemukakan empat bidang utama dimana bidang organisasi formal dan informal berbeda :

1. Hubungan-hubungan antar pribadi. Hubungan-hubungan antar pribadi didalam organisasi formal digambarkan jelas, sedangkan dalam organisasi informal tergantung pada kebutuhan-kebutuhan mereka.

2. Kepemimpinan. Para pemimpin dirancang dan ditentukan dalam formal serta muncul dan dipilih dalam informal.

3. Pengendalian perilaku. Organisasi formal mengendalikan perilaku karyawan melalui penghargaan dan hukuman, sedangkan kelompok informal mengendalikan para anggota dengan pemenuhan kebutuhan.

4. Ketergantungan. Karena kapasitas pemimpin formal terletak pada penghargaan dan hukuman, bawahan-bawahan lebih tergantung dari pada para anggota suatu kelompok informal.
Walaupun ada perbedaan tersebut adalah suatu kesalahan bila menganggap kelompok formal dan informal sebagai dua kesatuan organisasi yang terpisah. Keduanya hidup bersama dan tidak dapat dipisahkan setiap organisasi formal selalu mempunyai organisasi informal dan setiap organisasi informal brkembang dalam berbagai tinkatan formal.

Ragam Bentuk Struktur Organisasi
A. Organisasi Garis (Henry Fayol)
Organisasi Garis/Lini merupakan bentuk/struktur organisasi yang memberikan wewenang dari atasan kepada bawahan dan tanggungjawab ditujukan langsung dari bawahan kepada atasan. Bentuk ini sering diterapkan pada bidang kemiliteran atau peruahaan yang berskala kecil.

Ciri-ciri Organisasi Garis/Lini
1. Adanya kesatuan Perintah
2. Pembagian Kerja jelas dan mudah dilaksanakan
3. Organisasi tergantung pada satu pemimpin

Kelebihan/Kebaikan
• Pengambilan keputusan cepat
• Pengendalian lebih mudah
• Solidaritas antar karyawan tinggi

Kekurangan/Kelemahan
• Pemimpin cenderung otokratis
• Ketergantungan kepada atasan sangat tinggi
• Membatasi kesempatan karyawan untuk berkembang

B. Organisasi garis dan staf (Harrington Emilson)
Kebijakan pimpinan sebelum dilimpahkann ke bawahan diolah terlebih dahulu dengan memperhatikan saran-saran dari staf ahli.
Contohnya di Lembaga Sekolah Terdapat Wakil Kepala Sekolah.

Ciri-ciri :
1. Umumnya digunakan untuk organisasi besar
2. Bidang tugas beraneka ragam sehingga memerlukan bantuan staf.
3. Pengawasan dan Spesialisasi berkembang dengan baik

Kelebihan/Kebaikan
• Pembagian tugas jelas
• Mendorong timbulnya spesialisasi dan disiplin yang tinggi
• Penempatan orang pada tempat yang tepat
• Koordinasi mudah dijalankan

Kekurangan/Kelemahan
• Membutuhkan biaya yang besar untuk operasionalnya
• Ditingkat operasinal tidak jelas antra perintah dan nasehat
• Solidaritas antar karyawam rendah

C. Organisasi Fungsional (Winslow Taylor)
Setiap kepala unit dapat member perintah pada unit yang lainselama masih ada hubungan /sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Dalam struktur organisasi fungsional dikenal adanya garis koordinasi/konsultatif.

                        https://www.google.co.id/#hl=id&sclient=psy-ab&q=desain+organisasi
                       

5.Tulisan

PESAN RAHASIA DA VINCI 


arkeolog menemukan sebuah pesan rahasia  yang tersembunyi dalam sebuah lukisan Leonardo da Vinci. Pesan itu terungkap di balik dinding Vechio Palazzo, sebuah istana kuno di Florensia yang berdiri sejak 1300-an.
Pesan rahasia itu bertuliskan 'carilah dan kamu akan menemukan' (Cerca trova) pada sebuah lukisan mural di dinding karya Da Vinci. Menurut Dailymail.co.uk, Selasa, (13/3), para peneliti ternyata mengungkapkan pesan rahasia tersebut merujuk pada sebuah karya Da Vinci yang telah hilang sejak 400 tahun yang lalu.
Sebuah kamera mini endoskopi dimasukkan ke dalam bagian dinding di Vechio Palazzo, dan memperoleh sampel dari pigmen kimia yang Da Vinci juga digunakan dalam lukisan Mona Lisa. Lukisan Mona Lisa dianggap salah satu karya Da Vinci yang paling fenomenal, yang diasumsikan telah hancur oleh api pada abad ke-16.
Penemuan ini membuat peneliti percaya bahwa mungkin berbagai karya Da Vinci yang fenomenal telah sengaja disembunyikan oleh pelukis lain. Para arkeolog mulai menyelidiki  mural di Vechio Palazzo setelah seorang arkeolog menemukan kata-kata, 'Cerca trova'.
"Data-data yang ditemukan ini sangat menggembirakan," kata Peneliti dari National Geographic, Maurizio Seracini. Meskipun Ilmuwan masih dalam tahap awal penelitian, dan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memecahkan misteri ini.
Pada 1503, Da Vinci ditugaskan oleh Gonfaloniere Piero Soderini melukis 'Pertempuran Anghiari' di Aula 500 dari Palazzo Vecchio, pusat pemerintahan di Florence.
Lukisan itu memperingati kemenangan 1440 dari pertempuran di dataran Anghiari antara Milan dan Liga Italia dipimpin oleh Republik Florence. Para Florentines hadir sebagai kekuatan penting di Italia tengah, mendominasi Kepausan dan politik Italia selama ratusan tahun.
Karya Leonardo Da Vinci sendiri sempat heboh dalam dunia perfilman, melalui film fiksi ilmiah yang berjudul Da Vinci Code. Film itu menceritakan bagaimana rahasia lukisan karya Da Vinci mengungkap tentang sosok Jesus dalam lukisan 'the Last Supper'nya.
Leonado Da Vinci adalah seniman sekaligus ilmuwan yang lahir pada 1452, zaman pencerahan (Renaissance) Eropa. Karyanya beserta karya ilmuwan zaman pencerahan lain, seperti Galileo Galilei banyak ditentang oleh pihak gereja pada saat itu yang menentang ilmu pengetahuan. Namun karena pendekatan ilmiah Da Vinci dengan menggunakan seni membuat dirinya lebih aman dibanding Galileo.

sumber : REPUBLIKA.CO.ID, FLORENSIA

Selasa, 13 Maret 2012

3.TUGAS

Organisasi bukan sekadar kumpulan orang dalam kelompok atau jamaah tertentu. Tetapi organisasi mempunyai dua atribut inti yakni sekumpulan orang dan sistem. Sistem adalah kesatuan nilai integral yang dianut dan dipatuhi untuk dijalani bersama agar mencapai tujuan bersama (bukan sekadar tujuan yang sama).
Sebenarnya texxt book mengenai bahasan apa itu organisasi dan seluk beluknya amatlah banyak. Baik terbitan luar negri maupun karangan lokal sudah sedemikian banyaknya. Ilmu yang spesifik menyebut ‘organisasi’ memang baru hangat dituangkan dalam bentuk tulisan dan diperbincangkan semenjak satu hingga dua abad lalu. Walaupun sebenarnya ketika penciptaan manusia telah menuntut kehidupan sosial, organisasi telah ada. Mungkin pada abad pertengahan, sama halnya dengan ilmu-ilmu lain yang seolah sengaja ditenggelamkan oleh pihak barat, ilmu ‘organisasi’ telah eksis Belajar mengenai organisasi secara utuh bagi mahasiswa atau kalangan terpelajar laiannya; mulai dari hakikat dasar organisasi, struktur, desain hingga aplikasinya; rasanya kurang lengkap tanpa menyebuttext book yang satu ini. Buku karangan ahli manajemen dan organisasi; Stephen P. Robbins. Staf pengajar di San Diego University ini sebenarnya telah menerbitkan buku dengan judul asli “Organizaion Theory; Structure, Design & Application” semenjak tahun 1983. Pertama kali terbitan Prentice Hall. Akan tetapi baru tahun 1994 oleh penerbit Arcan Jakarta diterjemahkan oleh Jusuf Udaya, dengan judul dalam bahasa Indonesia; Teori Organisasi; Struktur, Desain dan Aplikasi.
Disajikan dalam 4 bab utama. Bab pertama menyajikan cerita di balik pengertian organisasi. Selanjutnya membahas apa penyebab struktur atau kata lainnya adalah skema. Di bab 3 dipaparkan mengenai konsep desain atau bagaimana merancang organisasi. Dan yang terakhir diceriterakan masalah kontemporer seputar organisasi dan permasalahannya. Misalnya komunikasi sampai konflik organisasi.
Organsasi menurut penulis lebih banyak dikaji secara ilmu administratif. Itulah awal mula pembahasan organisasi menurut penulis. Walaupun saat ini, apalagi memasuki era globalisasi dan teknologi informasi, organisasi bukan hanya dikaji dalam takaran ilmu administratif tetapi telah menjangkau semua lini pembelajaran dan lintas ilmu. Stephen memulai penggambaran organisasi dengan sebuah cerita. Yang diberi judul “Celestical Seasoning”. Ia bercerita mengenai sepasang suami istri yang pada tahun 1971 di Amerika Serikat memulai berjualan obat-obatan dari tanaman. Diracik sendiri. Sepasang suami istri tersebut bernama Mio Siegel dan John. Dari mulai bisnis yang ditangani sendiri, hingga ternyata berkembang pesat. Tak pelak membutuhkan bukan beberapa orang tambahan pekerja, tetapi struktur yang jelas mengenai pembagian kerja. Dari situlah dikenalkan bagaimana organisasi terbentuk dan apa hakikat organisasi.
Seperti telah dipaparkan tadi bahwa organisasi terbentuk atas dua komponen utama, yakni orang dan sistem. Dua hal yang saling terikat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Penulis menyebut teori organisasi berbeda dengan ‘Perilaku Organisasi’ (PO). PO lebih menekankan pada bahasan perilaku dan interaksi orang-orang di dalamnya secara mikro. Stephen tak lupa merangkum teori awal organisasi dan perkembangannya. Mulai dari ‘sistem tertutup’ yang dianut organisasi pada abad 18-19, manajemen audit, cerita mengenai F. Taylor hingga Miles & Soagan. Stephen bukan hanya memaparkan teori struktur organisasi yang dikemukakan oleh Mintzberg (Sederhana, Birokrasi Profesional, Mesin Birokrasi, Divisi dan Adokrasi), tetapi juga mengemukakan bahasan baru. Ada 3 jenis struktur yang utama, yakni sentralisasi, formalitas dan kompleksitas. 3 variabel tersebut yang menjadi pembeda. Dikatakan pula bahwa penyebab terjadinya struktur dalam perspektif industrialisasi bermula dari proses industri, kemudian menjadi strategi dan berakhir pada pembuatan struktur organisasi. Jika dikaitkan dengan perkembangan ilmu yang lebih relevan saat ini, maka istilah yang cukup mendekati untuk mewakili ‘strategi’ adalah ‘proses bisnis’.
Organisasi terus berkembang. Baik menuju perubahan maupun malah terpuruk. Terlepas dari itu semua, penulis membadi model perubahan organisasi menjadi dua jenis. Yakni model yang direncanakan dan yang terjadi begitu saja. Dalam perubahan itu pula; lebih tepat diistilahkan dengan perkembangan; ada konflik-konflik yang terjadi. Ada dua perspektif yang berbeda dalam memandang konflik. Yakni sebagai sebuah proses yang jelek, atau justru mengubahnya menjadi tantangan tersendiri yang harus diselesaikan. Berikut adalah bagan yang mencoba mewakili perkembangan organisasi menuju proses tumbuh. Dapat dianalogikan menjadi sebuah life cycle dari organisasi.


         http://google.com

Senin, 12 Maret 2012

2.TUGAS

SEJARAH ORGANISASI

1. Sejarah

Bencana bisa memiliki dampak yang luas pada sebuah negara, pemerintah, dan rakyatnya. Karena itu, tanggung jawab utama penanganan bencana harus berada di tangan negara. Sementara pihak di luar negara, seperti organisasi-organisasi non-pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan lembaga-lembaga internasional merupakan mitra kerja negara atau pemerintah yang berperan serta dalam mempercepat dan menyempurnakan proses penanggulangan bencana di Indonesia. Persyarikatan Muhammadiyah sebagai organisasi kemasyarakatan merasa terpanggil untuk ikut berperan serta aktif dalam upaya penanganan bencana.

Peran serta aktif dari Persyarikatan Muhammadiyah dalam “menolong kesengsaraan” perlu disusun dalam suatu sistem penanganan bencana. Sistem penanganan bencana tersebut haruslah sistem yang benar-benar lentur dan dapat meningkatkan peran serta majelis, lembaga, amal usaha, organisasi otonom (ortom), dan elemen penting dalam Persyarikatan Muhammadiyah. Fungsi utama sistem penanganan bencana adalah untuk memastikan bahwa sumber daya dan kerja dari Majelis, Lembaga, Organisasi Otonom atau Amal Usaha terkoordinasi dengan baik untuk melakukan usaha terbaik penanggulangan bencana.

Dengan demikian, jika sistem Penanggulangan Bencana ini diikuti dengan ketat, maka:
· tidak akan ada kebingungan antara peran manajemen dan koordinasi yang dilakukan oleh Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah dan peran Majelis-Lembaga-ORTOM dan Amal Usaha;
· tidak akan ada kebingungan antara peran manajemen dan koordinasi yang dilakukan oleh Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah di tingkat pusat, wilayah dan daerah
· dapat dihindari konflik manajemen;
· tugas-tugas penanggulangan bencana dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien; dan
· terjadi optimalisasi dan efektifitas dalam keseluruhan tindakan.

2. Semangat Al-Maun

Surah Al-Maun merupakan basis ideologi perjuangan yang memberikan landasan keberpihakan kepada kaum lemah (dhu’afa’) dan kaum teraniaya (mustadl’afin). Semangat Al-Ma’un merupakan dasar pijakan dalam pengembangan awal gerakan “PKO-Penolong Kesengsaraan Oemoem dengan tokoh Kyai Sudjak di awal pendirian Muhammadiyah tahun 1912. Semangat ini sudah saatnya diterjemahkan kembali sebagai basis dalam gerakan penanggulangan bencana. Penerjemahan tersebut disesuaikan dengan munculnya gagasan baru tentang pembentukan masyarakat sipil atau masyarakat madani atau masyarakat yang beradab. Masyarakat madani yang dimaksud dalam hal ini adalah masyarakat yang terbuka dan bermartabat. Prasyarat yang seharusnya ada dalam masyarakat madani adalah penempatan teknologi dan ilmu pengetahuan sebagai basis gerakan.
Visi Muhammadiyah adalah Terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Dalam kilasan sejarah, Persyarikatan Muhammadiyah memiliki tujuan-tujuan yang disandarkan pada indikator kemanusiaan. Tujuan dari masing-masing periode, dapat dilihat sebagai berikut:
· 1912-1946: Memajukan dan menggembirakan hidup berdasar Islam.
· 1946-1985: Menegakkan dan menjunjung agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
· 1985-2000: Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat utama, yang diridhai Allah SWT
· 2000-sekarang: Terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Visi di periode awal yang berbunyi memajukan dan ‘menggembirakan hidup’ berdasar Islam memberikan spirit yang khas. Tujuan ini sangat jelas didasarkan pada pemikiran bahwa dalam Islam sudah tertanam (embodied) perasaan riang atau hidup dengan riang; dan Islam merupakan sebuah jalan untuk mencapai kemajuan (progress). Tujuan ini mencoba membangun sebuah gagasan bahwa kemajuan haruslah membawa kegembiraan, khususnya bagi anak-anak yang tidak terlindungi (yatim) dan kelompok miskin (inti surah Al-Ma’un). Hal ini sangat berbeda dengan situasi sosial modern yang menempatkan dalam setiap kemajuan memiliki anak berupa penderitaan dan keterasingan.
Dalam mengimplementasikan semangat Al-Ma’un ada banyak hambatan dan tantangan. Menurut Ketua PP Muhammadiyah 2005-2010, Dr. Sudibyo Markus,hambatan-hambatan yang terjadi dalam Muhammadiyah adalah (1) Hambatan kultural; tarik menarik antara political disengagement dan civic engagement. (2) Hambatan struktural; organisasi terlalu besar. (3) Hambatan paradigmatik, dalam pelaksanaan fungsi khalifah, rahmatan dan risalah. (4) Hambatan programatik, terjebak dalam kegiatan kelembagaan, kurang berfokus pada pendekatan ummah. Menjadi “pengrajin” amal usaha, melahirkan “pulau-pulau“ yang kurang tanggap terhadap lingkungannya.
Padahal ‘ruh’ gerakan Muhammadiyah sejak awal berdirinya menyiratkan inklusivitas total dan universal sesuai dengan semangat Islam sebagai rahmat bagi seluruh semesta. Ruh ini terartikulasi secara berbeda sesuai dengan perkembangan zaman, terutama penggunaan bahasa. Namun ‘maju dan gembira’ merupakan frasa yang seharusnya tidak pupus dalam cara kerja Muhammadiyah. Dalam konteks sekarang, maju dan gembira haruslah dimaknai dengan cara pandang baru, yakni:
- Menguatkan komitmen kepada kelompok yang tidak terlindungi (mustadl’afin) dan yang lemah (dlu’afa).
- Mobilisasi sumber daya yang ada di Muhammadiyah untuk keluar dari dominasi kekuatan pasar global.
- Membangun solidaritas kolektif dan membangun kohesivitas secara terstruktur.
- Mengembangkan modal sosial (social capital), sebagai kompensasi bagi hilangnya akses sumber daya alam dan meningkatkan kepercayaan ‘trust’ dalam manajemen sumberdaya manusia.
- Penyeimbang proses demokratisasi dan good governance.
Dua prioritas Muhammadiyah dalam membumikan konsep masyarakat Islam sebenar-benarnya adalah [1] Back to Basics – peningkatan kapasitas lokal/komunitas/akar rumput dan [2] Go International. Keduanya berkaitan dengan peristiwa di tingkat global dengan akar rumput (out there phenomenadengan in here phenomena). Perlu diingat bahwa globalisasi merupakan jalan kembali ke kampung halaman. Dalam konteks ini globalisasi justru memberikan kesempatan untuk menemukan kembali kesadaran ’lokal’ kita dan memungkinkan terjadinya hibridasi kebudayaan (akomodasi: menyerap, dan akulturasi: mencyerap dan membagi).
Di dunia Internasional Muhammadiyah dianggap sebagai pilar Islam Moderat dan tonggak demokrasi di Indonesia. Banyak yang ingin membantu dan bekerjasama, salah satunya organisasi-organisasi yang tergabung dalam Humanitarian Forum Indonesia (HFI). Muhammadiyah menjadi salah satu dari inisiator organisasi ini. Isu bencana dalam community based disaster reduction management (CBDRM) merupakan bagian dari strategi makro Muhammadiyah sebagai Islamic Society/Civil Society yang bertumpu pada konsep surat Al-Maun, yang mengandung proses (1). Karitatif, (2). Pemberdayaan, (3). Takaful (modal sosial), (4). Ketahanan sosial, (5). Masyarakat yang beradab (civil society).
Pada tahun 2007 Pimpinan Pusat Muhammadiyah membentuk Pusat Penanggulangan Bencana dengan mengeluarkan Surat Keputusan Nomor: 58/KEP/I.0/2007 tentang penetapan Pengurus dengan ketua Dr.H.M. Natsir Nugroho, Sp.OG, M.Kes. Pembentukan ini berdasar rekomendasi Internal Pasal 1keputusan Muktamar Muhammadiyah 45 tahun 2005. Pada periode 2010 – 2015 Pimpinan Pusat Muhammadiyah merubah menjadi Lembaga Penanggulangan Bencana dengan kedudukan setingkat Majelis dengan Ketua H. Budi Setiawan, ST dan berkedudukan di Kota Yogyakarta.

Sumber : 
vivitardyansah.blogspot.com/2011/04/sejarah-organisasi.html
http://google.com