Minggu, 26 Mei 2013

03. Ketahanan Pangan Di Indonesia


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pangan merupakan salah satu kebutuhan yang sangat pokok dan tidak boleh diganggu gugat. Pangan merupakan sesuatu hak asasi bagi setiap individu yang harus terpenuhi setiap saat. Karena makanan sangat vital untuk mendukung kehidupan manusia, terutama makanan pokok harus tersedia setiap waktu. Hal ini tentu sangat terkait dengan ketersediaan pangan di suatu tempat, dalam hal ini adalah negara.
Mengingat apa yang telah diamanatkan oleh UU RI nomor 7 tahun 1996 tentang pangan yang menyebutkan bahwa pangan merupakan hak asasi bagi setiap individu di Indonesia.Pemerintah sebagai pihak yang bertanggung jawab akan ketersediaan pangan nasional harus bisa menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakatnya. Namun pemerintah tidak bekerja sendiri, masyarakat harus ikut berpartisipasi dalam ketahanan pangan nasional. Karena bagaimanapun, ketahanan pangan nasional yang kokoh merupakan cita-cita bersama.
Dalam rangka pembangunan nasional, suatu pemerintahan termasuk pemerintah sangat fokus terhadap ketahanan pangan nasional. Jangan harap pembangunan suatu Bangsa berjalan dengan baik apabila ketahanan pangan negara tersebut masih lemah. Pembangunan berbagai sektor termasuk pembangunan Sumber Daya manusia tidak akan berhasil jika masih terhambat dengan ketahanan pangan.
Indonesia sebenarnya mampu memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri jika kita mampu mengolah hasil bumi Indonesia secara maksimal. Indonesia dikenal sebagai negara agraris dan negara maritim, namun miris rasanya jika ketahanan pangan di negara berlambang burung garuda ini sangat lemah.

1.2 TUJUAN

Mendeskripsikan tentang keadaan ketahanan pangan di Indonesia dan Menjelaskan cara memperkuat ketahanan pangan nasional dalam rangka  bagian dari pembangunan Bangsa.

BAB II

PEMBAHASAN

II.I Keadaan Ketahanan Pangan di Indonesia
Ditengah perubahan iklim yang tidak menentu, isu pangan menjadi sebuah isu yang patut untuk dibicarakan, karena pangan menyangkut hajat orang banyak. Menurut data FAO perubahan iklim sangat mempengaruhi produktivitas pangan didunia. FAO menyarankan kepada setiap negara untuk mengkaji harga pangan yang terus meningkatdan mengantisipasi rawan pangan dan kelaparan.
Ketersediaan stok pangan yang cukup menjadi hal yang wajib dilakukan setiap negara termasuk Indonesia demi memenuhi pangan masyarakat Indonesia. Tidak hanya penyediaan pangan bersifat kuantitas, namun kualitas pangan yang akan dikonsumsi masyarakat Indonesia juga harus diperhatikan. Undang-Undang Nomor 7/1996 tentang Pangan menyebutkan bahwa Ketahanan Pangan adalah terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga yang tercermin dari tersediaanya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau. Dari Undang-Undang diatas dapat diartikan bahwa setiap rumah tangga maupun setiap individu dapat terpenuhi kebutuhan gizi sehingga dapat hidup sehat sepanjang waktu.

Ketahanan Pangan mencakup 3 aspek penting yang dapat digunakan sebagai indikator, yaitu:
1.      Ketersediaan; yang diartikan bahwa pangan tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk, baik jumlah, mutu serta keamanannya.
2.      Distribusi; yaitu pasokan pangan menjangkau seluruh wilayah dengan harga stabil dan terjangkau oleh rumah tangga.
3.      Konsumsi; yaitu setiap rumah tangga mampu mengakses pangan yang cukup dan mengelola konsumsi sesuai dengan kaidah gizi dan kesehatan serta preferensinya.

Kalo menurut Wamentan;
"Ketahanan pangan menjadi sangat penting untuk terus diperjuangkan. Jika Indonesia mampu mencukupi pangannya sendiri, ini tentunya akan membantu stabilitas pangan di dunia," kata Wamentan dalam acara workshop internasional mengenai "kerja sama internasional ketahanan pangan Indonesia" di Kota Bogor

Wamentan menjelaskan peningkatan produksi pangan menjadi salah satu upaya menjaga ketersediaan pangan di Indonesia.

Berbagai konsep dan diskusi terkait ketahanan pangan terus digalakkan, begitu pula dengan implementasi di lapangan.

Menurut Wamentan, jika produksi pangan meningkat hal ini akan dibarengi dengan terjaminnya kenyamanan masyarakat Indonesia dari sisi pangan.
Menuju ketahanan pangan nasional, beberapa langkah mencapai kemandirian pangan fokus pada peningkatan produksi. Selain itu mengganti pola konsumsi beras dengan pangan lain yang bergizi dan bervariasi serta meningkatkan intensifikasi pertanaman padi. Jagung, kentang serta umbi-umbian bisa digunakan alternatif untuk variasi pangan, saat  ini pemerintah mengusahakan pengembangan bahan pangan alternatif di luar pulau jawa. Hal ini mengingat tidak semua wilayah di Indonesia dapat ditanami oleh tanaman padi, sehingga pemerintah menerapkan kebijakan penanaman dan pengembangan bahan pangan sesuai dengan potensi alam dan kondisi geografis daerah masing-masing.
Menciptakan ketahanan Pangan yang kokoh sangat penting dilakukan mengingat dari hal inilah banyak sektor yang sangat dipengaruhi. Permasalahan banyak muncul banyak karena ketahanan pangan yang lemah, jika banyak warga yang tidak memiliki akses dalam bidang pangan yang baik, akan banyak terutama balita yang kekurangan gizi. Tidak sedikit para penerus bangsa dipelosok-pelosok yang kurang dalam hal akses pangan yang mencukupi hidup dengan kekurangan gizi atupun hidup dengan penyakit gizi buruk. Pemenuhan gizi yang kurang akan menyebabkan produktivitas yang rendah.

II.II Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional dalam Rangka Bagian dari Pembangunan Bangsa

Secara konseptual pembangunan adalah segala upaya yang dilakukn secara terencana dalam melakukan perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup masyarakat, meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan kualitas manusia. Ada tiga prinsip pembangunan, ketiga prinsip / trilogi pembangunan itu adalah stabilitas, pertumbuhan dan pemerataan. Stabilitas menunjukkan pada pengertian situasi keamanan sosial politik dalam megeri harus stabil dan kondusif dalam tujuan pembangunan nasional.
Pertumbuhan memiliki pengertian pembangunan nasional harus terjadi pertumbuhan ekonomi yang bersifat gradual dan signifikan. Adapun pemerataan menunjukkan pengertian bahwa keberhasilan pembangunan harus merata pada semua sektor serta pada seluruh lapisan masyarakat dan di seluruh wilayah Negara Kesatuan
yg bersifat gradual dan signifikan. Adapun pemerataan mnnjkkn pgertian bhwa kbrhasilan pmbgunan hrs merata pd semua sector serta pada seluruh lapisan masyarakat dan seluruh wil NKRI.
Pmbgunan nas yg tlh dlksnkn selama kurun waktu 60 th lbh stlh Indo merdeka blm dpt dikatakan belum mnnjkkn hasil yg sgnifkn dlht dr pengktn ksjhteraan rakyat scr merata. Krn slh satu cara menilai pembgunan sebuah Negara adalah dg menilai tgkt kesejahteraan warganya, indikatornya adalha Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi namun pertumbuhan lahan pertanian yang cenderung stagnan maupun produktifitas lahan pertanian yang kian menurun  membuat tidak semua kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.
Melakukan variasi pangan untuk memperkuat ketahanan pangan Indonesia agar ketika  negeri ini mengalami defisit persediaan beras, kita dapat mencukupi gizi dengan makanan pokok lainnya berupa kentang, jagung atau umbi-umbian lainnya yang tidak kalah kandungan gizinya dengan beras/nasi.
Tidak mudah memang untuk mengganti makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia berupa nasi. Hal ini menuntut semua pihak untuk berpikir kretif, termasuk melakukan penelitian-penelitian terhadap padi sehingga menemukan varietas padi yang unggul. Tentu ini harus ada koordinasi dari pemerintah, peneliti dan petani. Sehingga dapat tercipta iklim yang mendukung terhadap penguatan ketahanan  pangan nasional. Keseriusan Pemerintah Indonesia dalam mendukung adanya riset di bidang pertanian yang merupakan salah stu upaya dalam peningkatan ketahanan pangan nasional terlihat pada keberadaan Balai Pengkajian Taknologi Pertanian di tiap Propinsi di seluruh Indonesia.
Selain riset di bidang pangan yang terus dilakukan pemeintah harus menyediakan infrastruktur teknlogi pertanian yang memadai agar kegiatan riset yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan output yang memuaskan. Sumber daya penelitian yang dimiliki oleh Indonesia memang patut dibanggakan. Sumber daya manusia yang memiliki kompeten dalam bidang pangan ataupun bidang pertanian cukup untuk melakukan riset.

BAB III
PENUTUP

Demikian yang dapat saya paparkan mengenai ketahanan pangan di indonesia dan potensi konflik yang menjadi pokok bahasan dalam makalah blog ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah blog ini.

KESIMPULAN ;

Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan mengatakan jika  Indonesia mampu menjaga ketahanan pangan maka secara tidak langsung akan melindungi stabilitas pangan dunia.

menurut wamentan "Ketahanan pangan menjadi sangat penting untuk terus diperjuangkan. Jika Indonesia mampu mencukupi pangannya sendiri, ini tentunya akan membantu stabilitas pangan di dunia”
“ jika produksi pangan meningkat hal ini akan dibarengi dengan terjaminnya kenyamanan masyarakat Indonesia dari sisi pangan.”

Daftar pustaka ;






Tidak ada komentar:

Posting Komentar