Identifikasi Kompetensi yang dibutuhkan organisasi
Langkah berikut setelah mengidentifikasi area implementasi CBM adalah melakukan identifikasi kompetensi yang dibutuhkan organisasi. Hal ini bisa dilakukan dengan melihat
- Visi dan Misi Organisasi beserta Visi dan Misi turunanannya di dalam struktur maupun fungsi organisasi
- Melakukan identifikasi struktur organisasi dan fungsi organisasi yang menjadi fokus area implementasi CBM
- Melakukan identifikasi job description setiap posisi di dalam struktur organisasi
Dengan melihat dan mengecek visi/misi suatu divisi/departemen/unit organisasi yang menginduk kepada visi/misi organisasi, memberikan detil untuk mengidentifikasi kompetensi apakah yang dibutuhkan untuk tugas/tanggungjawab utama dari divisi/department/unit tersebut.
Selanjutnya, melihat dan menganalisa struktur organisasi yang menjadi fokus CBM. Ini akan memberikan data lebih rinci mengenai spesifikasi setiap kompetensi, termasuk bagian-bagian dan hubungan yang terkait satu sama lain. Review terhadap job description di setiap posisi dalam struktur akan memperlihatkan hubungan yang lebih jelas, keterkaitan termasuk spesifik kompetensi yang penting sebagai indikator keberhasilan kinerja di posisi tersebut.
Jika job description menyediakan dengan jelas jenis pelatihan, pendidikan maupun spesifikasi kepakaran yang dibutuhkan, maka ini merupakan informasi yang berharga dalam menentukan jenis kompetensi. Seandainya job description tidak selengkap itu, anda bisa melakukan analisa dengan berpikir apa masalah yang mungkin akan orang hadapi dengan pekerjaan tersebut, selanjutnya apa yang dibutuhkan oleh orang tersebut agar dapat menyelesaikan masalah itu (pelatihan, pengembangan, dll). Paket pelatihan yang dibutuhkan setiap jabatan di dalam job description juga memberikan data penting untuk mengidentifikasi kebutuhan kompetensi.
Setelah anda mengidentifikasi kebutuhan kompetensi dan membuat daftar kompetensi yang dibutuhkan organisasi / fungsi organisasi sebagai area implementasi CBM. Anda bisa menggunakan model panel pakar (expert panel), diskusi, wawancara, benchmarking, untuk membuat daftar indikator yang mengisyaratkan level kompetensi yang diperlukan, mulai dari tingkat pemula (beginner) sampai tingkat utama (advance). Jadikan ini sebagai kamus kompetensi, atau direktori kompetensi.
Kamus kompetensi atau direktori kompetensi yang sudah dibuat dapat digunakan sebagai reference list untuk mendeskripsikan tugas/pekerjaan di dalam fungsi organisasi tersebut, untuk mendefinisikan jenis pelatihan dan pengembangan yang dibutuhkan, untuk menjamin konsistensi penilaian dalam proses assessment, ataupun sebagai referensi dalam lingkup pemilihan karyawan untuk promosi, rotasi, mutasi atau karir.
sumber : http://ilmusdm.wordpress.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar